Friday, January 12, 2007


GANTI BATERAI
NANCY, janda kembang, masuk UGD di sebuah rumah sakit. “Sepertinya Anda terlihat sehat. Tapi entahlah…” kata Dokter.

“Anu, Dok… Ada vibrator tertinggal di dalam vagina saya,” tuturnya malu-malu genit.

“Untung Anda lekas membawanya ke sini. Tenang saja, saya akan mencabutnya.

Saya jamin, pasti tidak menimbulkan rasa sakit,” kata dokter kalem.

“Jangan dicabut, Dok!” protes Nancy. “Ganti batere aja...”
COBA LAGI
Mengetahui anak gadisnya hamil, Tuan dan Nyonya Barkah marah besar. "Siapa bangsat yang berani berbuat itu," teriak Tuan Barkah, sementara si Nyonya terus menangis. “Suruh dia datang ke sini sekarang juga!”

Si anak pun menelepon pria yang menghamilinya.

Setengah jam kemudian sebuah Ferrari merah berhenti di depan rumah. Seorang lelaki separuh baya keluar dari mobil, memberi salam lalu masuk. Lelaki itu berhadapan dengan ibu dan ayah perempuan yang telah dihamilinya.

“Saya lelaki yang telah menghamili anak Anda. Tapi terus terang saya katakan saya tidak dapat menikahi anak Anda karena isteri saya tak mengizinkan,” katanya mantap.

“Namun bagaimanapun, saya akan bertanggung jawab,” sambungnya. “Sekiranya anak Anda melahirkan seorang bayi perempuan saya akan wasiatkan untuknya dua buah supermarket, sebuah hotel dan uang tunai Rp.5 miliar.”

Tuan Barkah diam mendengarkan. Sementara si Nyonya masih terisak.

“Sekiranya dia melahirkan anak lelaki,” sambung laki-laki paruh baya itu, “Saya akan wasiatkan untuknya dua buah kilang minyak, dua buah supermarket, dua buah hotel dan uang tunai Rp.10 miliar.”

“Tapi sekiranya anak Anda keguguran apakah yang harus saya lakukan?”

Tuan Barkah mulai berpikir. Sang nyonya pun berhenti menangis.

Begitu mendapat ide cemerlang, sambil menepuk bahu lelaki itu, Tuan Barkah berkata, “Kalau keguguran, Anda bisa mencoba lagi.”

Party Jokes


ULAR DALAM SEMAK
BEGITU bangun Kiky langsung minta mandi bersama ibunya. Tapi dia tak kehabisan akal begitu ibunya menjawab, ‘Tidak’. “Ayolah Mam… Itung-itung sebagai hadiah ulang tahun kelima aku,” rengeknya.
“Baiklah,” kata Mamanya. “Tapi kamu janji tidak akan melihat ke atas atau ke bawah.”
“Aku janji,” kata Kiky.
Begitu Mama-nya selesai membuka bra-nya, rupanya Kiki melihat juga ke atas. Rasa ingin tahunya membuatnya segera bertanya,” Mam… Itu apa? Kok aku nggak punya,” tanyanya.

“Lampu sorot,” kata Mamanya sambil melepas celana dalamnya.

“O…” gumamnya “Kalau ini,” tanyanya seraya menunjuk ke suatu bagian tubuh Mamanya yang sudah polos.

“Bawel kamu. Ini namanya semak belukar Mama,” kata Mamanya acuh.

Sore hari ketika ayahnya pulang, Kiky pun minta mandi bersama ayahnya. “Ayo lah Pa, ini kan hari ulang tahunku,” rengeknya ketika ditolak.

“Baiklah,” kata ayahnya. “Tapi kamu janji tidak akan bertanya ini-itu,” pinta ayahnya.

Apalah arti janji bagi Kiky. Rasa penasaran melihat sesuatu pada tubuh Ayahnya membuatnya langsung bertanya. “Apa tuh, Yah? Panjang banget,” tanyanya.

“Ular Papa,” jawabnya acuh.

Malam hari karena tak bisa tidur, Kiky mengetuk pintu kamar orangtuanya. “Mam… Pa… boleh tidak aku tidur bersama malam ini? Malam ini saja. Ini kan hari ulang tahunku?” rengeknya.

Karena tak ingin membuat anaknya bersedih, mereka pun mengizinkannya. Tapi dengan catatan, “Kamu janji tidak akan menyelinap ke bawah bed cover,” kata ibunya.

“Janji,” kata Kiky senang. Tapi itu pun tak berlangsung lama. Tiba-tiba dia berteriak, “Ma… Nyalakan lampu sorot Ma… Ada ular masuk ke semak belukar Mama,” teriaknya.

Friday, January 05, 2007

TIP TRICK WAWANCARA & JOB CAREER VACANCY (LOWONGAN KERJA & KARIR)

Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.

"Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini". Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.

Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah "... conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation itself". Sedangkan menurut Weiner, "The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point."

Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.

Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang "berbeda", meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.

Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.

Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.

Cocok berbobot

Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan "the right man in the right place".